Entah berapa kehampaan yang pernah singgah
Menggoda membisik roh untuk bergoyah
Entah berapa ribu peluh mata ini
Mengalir menggoyahkan kalbu
Selalu berjanji kan kau usir sepiku
Menyelinap di sisi tangisku
Membuka nurani kan kedatanganku
Ribuan kata mengudara dari mulut manismu
Menusuk tajam membekas di jiwa
Mengalir bak samudra hijau
Hatiku tak kan letih
Menanti pangeran yang terpilih
Mengelana dan terus mencari
Untuk sebuah pelipur hati
(15 Mei 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar