Minggu, 23 September 2012

Bersama, menggapai ridho dari-Nya


Allah memang Maha Memutar Balikkan Rasa. Ketika rasa benci itu berubah menjadi rasa nyaman dengan ketukan lembut perkenalan dengannya. Memang benar kata orang, benci dan cinta itu beda tipis. Dari benci jadi suka, dari suka menjadi nyaman, dari nyaman menjadi  sayang. Ku lebih suka menyebutkan sayang daripada cinta, karena sayang mempunyai makna yang lebih dalam dari sekedar cinta yang menurutku tak juah dari nafsu birahi semata.

Allah memang Perencana dan Sutradara yang Sempurna.  Saat ku berharap untuk bisa didampingi oleh orang yang usianya diatasku, dan Allah memenuhinya. Saat ku pernah berucap, “ketika calon suamiku lebih mencintai Allah daripada aku, tak ada alasan untuk tidak menjadikannya imamku”, Allah menunjukkan hamba-Nya. Saat ku bermimpi mempunyai pendamping yang mempunyai pengetahuan agama lebih banyak dariku, dan Allah meng”iya”kan nya. Saat ku mendamba mempunyai pendamping yang sabar, dan Allah mengangguk. Saat ku membayangkan mempunyai pendamping yang pengagumi alam, dan Allah mendekatkannya. Dan semuanya nyata sekarang.

Hati dan pikiran ini sepenuhnya untuknya. Ketika jarak menjauhkan, jarak juga lah yang menguatkan. Saat rasa rindu menyelubungi raga dan batin, Allah lah sandaran utama. Ketika banyak hati yang mengusik untuk  menghampiriku, telah kutetapkan untuknya.Ketika banyak senyum tertebar untuknya, Ya Robb kuatkan hatinya untukku. Sosok sempurna untukku. Tak ada alasan untuk tidak menyayanginya. Rasa itu tulus. Rasa itu jujur. Rasa itu dari hati. Rasa itu tak bisa dibohongi.

Bersama, menggapai ridho dari-Nya.

(Senin, 24 September 2012 -09.45- )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar