Allah memang Maha Memutar Balikkan Rasa. Ketika rasa benci
itu berubah menjadi rasa nyaman dengan ketukan lembut perkenalan dengannya.
Memang benar kata orang, benci dan cinta itu beda tipis. Dari benci jadi suka,
dari suka menjadi nyaman, dari nyaman menjadi
sayang. Ku lebih suka menyebutkan sayang daripada cinta, karena sayang
mempunyai makna yang lebih dalam dari sekedar cinta yang menurutku tak juah
dari nafsu birahi semata.
Allah memang Perencana dan Sutradara yang Sempurna. Saat ku berharap untuk bisa didampingi oleh
orang yang usianya diatasku, dan Allah memenuhinya. Saat ku pernah berucap,
“ketika calon suamiku lebih mencintai Allah daripada aku, tak ada alasan untuk
tidak menjadikannya imamku”, Allah menunjukkan hamba-Nya. Saat ku bermimpi mempunyai pendamping yang mempunyai
pengetahuan agama lebih banyak dariku, dan Allah meng”iya”kan nya. Saat ku mendamba mempunyai pendamping yang sabar, dan Allah mengangguk. Saat ku
membayangkan mempunyai pendamping yang pengagumi alam, dan Allah
mendekatkannya. Dan semuanya nyata sekarang.
Hati dan pikiran ini sepenuhnya untuknya. Ketika jarak
menjauhkan, jarak juga lah yang menguatkan. Saat rasa rindu menyelubungi raga
dan batin, Allah lah sandaran utama. Ketika banyak hati yang mengusik
untuk menghampiriku, telah kutetapkan
untuknya.Ketika banyak senyum tertebar untuknya, Ya Robb kuatkan hatinya
untukku. Sosok sempurna untukku. Tak ada alasan untuk tidak menyayanginya. Rasa
itu tulus. Rasa itu jujur. Rasa itu dari hati. Rasa itu tak bisa dibohongi.
Bersama, menggapai ridho dari-Nya.
(Senin, 24 September 2012 -09.45- )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar